Skip to:
2 menit membaca
Faktanya, semua orang pernah mengalami jerawat. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa hormon dan genetik punya andil dalam memicu jerawat, bukan standar kebersihan yang rendah.
Menurut para ahli kulit di The Pond’s Institute, alasan sebenarnya mengapa remaja mengalami jerawat yang parah adalah karena mereka melalui perubahan hormon selama masa pubertas. Hal ini juga menjelaskan mengapa pada orang dewasa, stress – yang memicu ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Jerawat bukanlah hanya hasil dari lalai mencuci wajah, tapi dapat dipicu juga karena ketidakseimbangan hormon.
Kami mencari tahu lebih banyak dari para ahli di The Pond’s Institute.
Jerawat adalah tanda kekacauan yang terjadi pada kelenjar sebaceous, dimulai dari lapisan dermis kulitmu. Folikel rambut dapat tersumbat dengan kotoran dan minyak berlebih, meski terkadang sumbatan ini tidak terlihat di permukaan kulit.
Jerawat adalah tanda kekacauan yang terjadi pada kelenjar sebaceous, dimana folikel rambut tersumbat oleh minyak berlebih dan kotoran.
Tapi, ini hanya akar utama dari semua jerawat. Dari tahap ini, sumbatan tersebut dapat menjadi 6 jenis jerawat yang berbeda.
Jerawat terbentuk jika bakteri bereaksi terhadap sumbatan ini dan menjadi jerawat. Tidak semua bakteri adalah bakteri jahat. Faktanya, tubuh kita hidup berdampingan dengan trilyunan mikroba dan organisme bersel tunggal dalam damai. Mereka tidak akan mengganggu jika perlindungan kulit kita sehat.
Baca Juga: Cara Hilangkan Bekas Jerawat Hitam
Tetapi, ketika perlindungan kulit kita tidak optimal, kita menjadi rentan terhadap bakteri berbahaya. Bakteri di permukaan kulit, p.acne, bereaksi dengan sebum berlebihan yang dihasilkan kelenjar sebaceous dan dapat menjadi jerawat.
Ketika bakteri bereaksi dengan pori-pori yang tersumbat, dapat membentuk jerawat.
Pori-pori yang tersumbat terinfeksi dengan bakteri, dapat membengkak dan membentuk jerawat. Pembengkakkan ini disebabkan oleh cairan yang terperangkap dalam kulitmu. Sementara jerawat membesar dan membentuk titik-titik yang berwarna putih, merah, atau kuning permukaan kulitmu.
Tersangka utamanya? Hormon. Ketika kamu stress, dalam masa pubertas, atau dalam siklus bulanan, tubuhmu memproduksi hormon lebih banyak yang mendorong pertumbuhan bakteri p.acne. Tapi gen juga berperan dalam menentukan seberapa rentan wajahmu terhadap jerawat.
Tentu tidak! Jerawat terbentuk bukan karena sekedar tidak mencuci wajahmu. Seringnya, orang-orang yang berjerawat menjadi terlalu keras dengan kulit mereka sendiri, dan pada akhirnya merusaknya. Meskipun membersihkan kotoran dan minyak berlebih yang menyumbab pori-pori dapat mencegah jerawat, membersihkan secara berlebihan juga dapat menyebabkan jerawat.
Jadi, membersihkan dapat mengurangi jerawat, tapi membersihkan secara berlebihan dapat menyebabkan jerawat?
Ya. Membersihkan dengan produk yang tepat dapat membantu melawan jerawat, tapi melakukannya secara berlebihan dapat menyebabkan jerawat juga. Hal ini terjadi karena membersihkan wajah secara berlebihan dapat menghilangkan minyak alami di wajahmu, menyebabkan kelenjar sebaceous yang sudah bekerja terlalu aktif untuk memproduksi lebih banyak lagi minyak. Ketika wajahmu terasa berminyak, kamu akan merasa ingin membersihkannya terus, dan akan terbentuk lingkaran yang tak berujung.
Setelah diskusi kita dengan para ahli kulit ini, disimpulkan bahwa kulit bebas jerawat dapat dicapai dengan mengetahui terlebih dahulu penyebab jerawat serta menemukan titik keseimbangan yang tepat – seperti menggunakan pembersih yang tepat untuk jenis kulitmu. Kamu butuh formula yang membersihkan secara mendalam namun tetap menjaga keseimbangan dan kelembaban kulitmu, tapi tak cuma itu. Untuk tips mengatasi jerawat, baca lebih lanjut.